Apa Itu Biaya Historis?

Biaya historis adalah konsep akuntansi yang dianggap sebagai teori dasar dari sebuah laporan keuangan. Teori ini berfokus pada cara menyusun laporan keuangan yang menunjukkan biaya yang telah dibayarkan sepanjang masa. Biaya historis berfokus pada kemungkinan biaya yang terkait dengan produksi atau jasa yang telah dilakukan untuk mencapai tujuan. Jadi, biaya historis adalah konsep yang berfokus pada biaya yang telah dibayar untuk mencapai tujuan tertentu.

Konsep biaya historis telah digunakan sejak jaman klasik, dimana biaya berhubungan dengan biaya produksi. Konsep ini juga dikenal dengan istilah biaya yang dibayarkan pada saat itu atau biaya yang dibayarkan selama masa. Biaya yang dibayarkan selama masa disebut juga biaya historis.

Bagaimana Biaya Historis Akuntansi?

Biaya Historis Akuntansi adalah teori akuntansi yang berfokus pada biaya yang telah dibayarkan sepanjang waktu. Teori ini mencakup pengukuran biaya langsung, biaya tidak langsung dan biaya overhead. Biaya langsung adalah biaya yang langsung terkait dengan produksi atau jasa yang telah diselesaikan. Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak langsung terkait dengan produksi atau jasa yang telah diselesaikan. Biaya overhead adalah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan umum seperti listrik, air, dan sebagainya. Semua biaya ini harus diukur dan dicatat untuk tujuan akuntansi.

Biaya historis akuntansi berfokus pada pengukuran biaya yang telah dibayarkan, bukan biaya yang diharapkan akan dibayarkan. Dengan demikian, biaya yang dicatat dalam laporan keuangan harus sesuai dengan biaya yang dibayarkan. Biaya yang diharapkan akan dibayarkan harus diabaikan. Misalnya, jika sebuah perusahaan membeli mesin baru, maka biaya yang dicatat hanya biaya yang telah dibayarkan untuk mesin tersebut, bukan harga mesin yang diharapkan akan dibayarkan.

Keuntungan Biaya Historis

Keuntungan utama dari konsep biaya historis adalah bahwa laporan keuangan harus menggambarkan biaya yang telah dibayarkan, bukan biaya yang diharapkan akan dibayarkan. Ini membantu perusahaan dalam mengevaluasi biaya produksi dan jasa yang telah diselesaikan. Dengan mengetahui biaya yang telah dibayarkan, perusahaan dapat membuat keputusan bisnis yang lebih baik. Ini juga membantu meningkatkan kualitas laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan.

Selain itu, konsep biaya historis juga membantu perusahaan dalam mengendalikan biaya produksi. Dengan mengetahui biaya yang telah dibayarkan, perusahaan dapat mengambil tindakan yang tepat untuk mengurangi biaya yang tidak perlu atau yang berlebihan. Ini akan berdampak positif pada laporan keuangan perusahaan.

Kekurangan Biaya Historis

Kekurangan utama dari konsep biaya historis adalah bahwa ia tidak memperhitungkan biaya yang diharapkan akan dibayarkan. Jika biaya yang diharapkan akan dibayarkan akan berdampak signifikan terhadap laporan keuangan, konsep biaya historis tidak akan menangkapnya. Ini dapat membuat laporan keuangan tidak akurat.

Selain itu, konsep biaya historis juga meniadakan faktor inflasi. Karena biaya yang diukur adalah biaya yang telah dibayarkan sepanjang waktu, ia tidak memperhitungkan perubahan nilai mata uang yang telah terjadi selama periode waktu tertentu. Jadi, konsep ini tidak bisa digunakan untuk memprediksi biaya di masa depan.

Kesimpulan

Konsep biaya historis adalah teori akuntansi yang berfokus pada pengukuran biaya yang telah dibayarkan sepanjang waktu. Teori ini mencakup pengukuran biaya langsung, biaya tidak langsung dan biaya overhead. Keuntungan utama dari konsep ini adalah bahwa laporan keuangan harus menggambarkan biaya yang telah dibayarkan, bukan biaya yang diharapkan akan dibayarkan. Namun, konsep ini memiliki kelemahan karena ia tidak memperhitungkan biaya yang diharapkan akan dibayarkan dan inflasi.

Kesimpulan

Biaya historis adalah teori akuntansi berfokus pada pengukuran biaya yang telah dibayarkan sepanjang waktu. Teori ini memiliki berbagai manfaat bagi laporan keuangan perusahaan, namun juga memiliki beberapa kelemahan. Namun, meskipun ada kekurangan, konsep ini masih merupakan bagian penting dari laporan keuangan dan harus dipertimbangkan sebelum membuat keputusan bisnis.