Kenaikan harga LPG 12 kg di Tanah Air tak bisa dihindari. Kira-kira Rp41.350 per tabung, harga itu sudah berlaku di semua daerah di Indonesia. Kenaikan ini pun menimbulkan keresahan bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang berpenghasilan rendah. Lantas, apa penyebab naiknya harga LPG 12 kg? Simak penjelasan berikut ini.
Kenaikan Harga LPG 12 kg Akibat Pertumbuhan Konsumsi
Menurut Badan Pusat Statistik, pertumbuhan konsumsi LPG dilaporkan mencapai 4,1 persen pada 2018. Artinya, konsumsi LPG di Indonesia cukup tinggi. Kenaikan konsumsi ini pun melebihi laju pertumbuhan produksi LPG. Hal ini lantas membuat persediaan LPG semakin menipis di Tanah Air.
Kondisi ini pun berdampak pada harga LPG 12 kg yang naik. Permintaan yang tinggi dari pasar akhirnya meningkatkan harga jual LPG 12 kg di berbagai daerah. Padahal, harga LPG 12 kg ini pun sudah ditentukan oleh pemerintah. Namun, permintaan yang tinggi akhirnya membuat harga jual LPG 12 kg di lapangan menjadi lebih tinggi.
Kenaikan Harga LPG 12 kg Akibat Pembatasan Subsidi Pemerintah
Selain karena pertumbuhan konsumsi yang tinggi, kenaikan harga LPG 12 kg juga dipicu oleh pembatasan subsidi pemerintah. Pemerintah menetapkan harga jual LPG 12 kg sebesar Rp41.350 per tabung. Namun, pemerintah tidak lagi menanggung seluruh biaya penjualan LPG 12 kg tersebut. Mereka hanya menanggung sebagian biaya saja.
Hal ini membuat penjual LPG 12 kg harus menanggung sebagian biaya jual. Karena itu, penjual menetapkan harga jual LPG 12 kg di atas harga yang ditetapkan oleh pemerintah. Inilah yang menyebabkan harga LPG 12 kg di lapangan menjadi lebih tinggi dari harga ditetapkan pemerintah.
Kenaikan Harga LPG 12 kg Akibat Pengaruh Transportasi
Kenaikan harga LPG 12 kg juga dipicu oleh biaya transportasi. Transportasi merupakan aspek penting dalam mendistribusikan LPG 12 kg ke berbagai daerah. Namun, biaya transportasi ini cukup mahal. Selain itu, transportasi juga rentan terhadap gangguan alam seperti cuaca buruk atau kecelakaan.
Hal ini membuat biaya transportasi menjadi mahal. Akibatnya, penjual LPG 12 kg pun harus menanggung biaya transportasi. Biaya ini pun akhirnya akan ditanggung oleh konsumen. Oleh sebab itu, harga LPG 12 kg di lapangan menjadi lebih mahal dari harga yang ditetapkan oleh pemerintah.
Kenaikan Harga LPG 12 kg Akibat Kebijakan Bank Sentral
Kenaikan harga LPG 12 kg juga dipicu oleh kebijakan Bank Sentral. Bank Sentral merupakan lembaga yang mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat. Bank sentral punya kebijakan untuk mengatur jumlah uang yang beredar. Kebijakan ini bertujuan untuk mencegah inflasi.
Kebijakan ini pun berdampak pada harga LPG 12 kg. Pasalnya, pemerintah menggunakan uang untuk membeli LPG 12 kg. Dengan adanya kebijakan Bank Sentral, jumlah uang yang beredar berkurang. Hal ini pun membuat pemerintah tidak bisa membeli LPG 12 kg dengan harga yang sama seperti sebelumnya. Akibatnya, harga jual LPG 12 kg pun naik.
Kenaikan Harga LPG 12 kg Akibat Krisis Energi
Kenaikan harga LPG 12 kg juga dipicu oleh krisis energi. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi energi. Namun, upaya ini tidak cukup untuk mengatasi krisis energi. Akibatnya, permintaan energi di Tanah Air pun tinggi.
Hal ini membuat persediaan energi semakin menipis. Akibatnya, penjual LPG 12 kg pun harus menaikkan harga jual LPG 12 kg untuk menutupi biaya produksi dan distribusi. Hal ini pun berdampak pada harga jual LPG 12 kg di lapangan yang menjadi lebih mahal.
Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kenaikan harga LPG 12 kg dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari pertumbuhan konsumsi yang tinggi hingga krisis energi. Pemerintah pun sudah menetapkan harga jual LPG 12 kg, namun harga di lapangan masih lebih tinggi dari harga yang ditetapkan. Oleh sebab itu, masyarakat harus berusaha mengurangi konsumsi LPG 12 kg untuk mencegah harga naik lebih tinggi lagi.