Harga minyak hari ini 19 Maret 2021 menunjukkan tren yang berubah-ubah. Harga minyak mentah AS, Brent, dan WTI bergerak di sekitar harga yang sama. Pada saat ini, harga minyak mentah AS (WTI) diperdagangkan di sekitar $ 62,00 per barel. Harga minyak Brent untuk pengiriman April 2021 diperdagangkan pada harga sekitar $ 64,96 per barel. Sebelumnya, harga minyak Brent berada di level tertinggi sejak Oktober 2018, yaitu sekitar $ 65,17 per barel.
Harga minyak mentah bergerak naik pada hari Jumat setelah laporan menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun untuk minggu kelima berturut-turut. Laporan ini menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun sebanyak 4,4 juta barel pada minggu lalu. Penurunan tersebut lebih tinggi dari perkiraan analis yang diprediksi akan turun sebanyak 2,8 juta barel. Laporan ini juga menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS telah turun sebanyak 24,3 juta barel dari puncaknya pada bulan Januari 2021.
Selain itu, harga minyak juga didukung oleh optimisme ekonomi yang berasal dari stimulus ekonomi AS yang baru ditandatangani oleh Presiden Joe Biden. Stimulus ekonomi tersebut dirancang untuk membantu ekonomi AS bangkit dari pandemi Covid-19. Stimulus tersebut diperkirakan akan membuat permintaan minyak mentah di AS naik. Hal ini akan menyebabkan harga minyak naik di masa depan.
Namun, kenaikan harga minyak juga tertahan oleh laporan mengenai produksi minyak mentah AS yang melonjak. Laporan ini menunjukkan bahwa produksi minyak mentah AS mencapai rekor tinggi sebanyak 11,2 juta barel per hari, yang merupakan level tertinggi dalam sejarah AS. Laporan ini juga menunjukkan bahwa produksi minyak mentah AS telah meningkat sebanyak 25 persen dalam setahun terakhir. Hal ini menyebabkan persediaan minyak mentah AS meningkat, yang berpotensi menahan kenaikan harga minyak.
Selain itu, harga minyak juga tertahan oleh laporan mengenai persediaan minyak mentah global. Laporan ini menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah global telah meningkat selama delapan bulan berturut-turut. Penambahan persediaan minyak mentah global dapat menekan harga minyak di masa depan. Selain itu, investor juga mencermati perkembangan perang dagang antara AS dan China, karena perang dagang dapat mempengaruhi permintaan minyak mentah global.
Selain laporan mengenai persediaan minyak, investor juga mencermati perkembangan pemotongan produksi minyak mentah oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC). OPEC telah mengadakan pemotongan produksi minyak mentah sejak Januari 2021. Pemotongan produksi minyak mentah ini dirancang untuk menstabilkan pasar minyak mentah. Jika pemotongan produksi berhasil, hal ini dapat mendorong harga minyak ke level yang lebih tinggi.
Di sisi lain, harga minyak juga tertahan oleh laporan mengenai permintaan minyak mentah global. Laporan ini menunjukkan bahwa permintaan minyak mentah global tetap lemah karena pandemi Covid-19. Permintaan minyak mentah menurun karena penurunan aktivitas ekonomi global yang disebabkan oleh pandemi. Selain itu, investor juga mencermati perang dagang antara AS dan China, karena perang dagang dapat mempengaruhi permintaan minyak mentah global.
Kesimpulan
Pada hari ini, 19 Maret 2021, harga minyak mentah AS (WTI) diperdagangkan di sekitar $ 62,00 per barel dan harga minyak Brent untuk pengiriman April 2021 diperdagangkan pada harga sekitar $ 64,96 per barel. Harga minyak mentah bergerak naik karena laporan mengenai persediaan minyak mentah AS dan optimisme ekonomi yang berasal dari stimulus ekonomi AS. Namun, kenaikan harga minyak juga tertahan oleh laporan mengenai produksi dan persediaan minyak mentah global yang meningkat, serta laporan mengenai permintaan minyak mentah global yang tetap lemah. Investor juga mencermati perkembangan perang dagang antara AS dan China, serta pemotongan produksi minyak mentah oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak.
Kesimpulan
Pada hari ini, 19 Maret 2021, harga minyak mentah AS (WTI) diperdagangkan di sekitar $ 62,00 per barel dan harga minyak Brent untuk pengiriman April 2021 diperdagangkan pada harga sekitar $ 64,96 per barel. Harga minyak mentah meningkat karena laporan mengenai persediaan minyak mentah AS, optimisme ekonomi yang berasal dari stimulus ekonomi AS, dan pemotongan produksi minyak mentah oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak. Namun, kenaikan harga minyak juga tertahan oleh laporan mengenai produksi minyak mentah AS, persediaan minyak mentah global yang meningkat, dan permintaan minyak mentah global yang tetap lemah. Investor juga mencermati perkembangan perang dagang antara AS dan China.