Menghitung Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik (BOP) adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh pabrik untuk mendukung operasinya. Biaya-biaya ini termasuk biaya listrik, bahan bakar, perawatan mesin, upah tenaga kerja, dan lain-lain. BOP berguna untuk memastikan bahwa pabrik dapat beroperasi dengan efisien dan menghasilkan produk yang berkualitas tinggi. Namun, menghitung BOP adalah tugas yang rumit dan tidak semua pabrik memiliki pemahaman yang tepat tentang cara menghitungnya.

Pengetahuan memadai tentang biaya overhead pabrik sangat penting karena dapat membantu pabrik memonitor dan mengontrol biaya dan mengidentifikasi masalah biaya lainnya. Dengan demikian, dapat dicapai tingkat efisiensi yang lebih baik. Berikut adalah panduan untuk menghitung biaya overhead pabrik.

1. Tentukan Jenis Biaya Overhead Pabrik yang Harus Diperhitungkan

Pertama, Anda harus menentukan jenis biaya overhead yang harus diperhitungkan dalam perhitungan BOP. Ini termasuk biaya listrik, bahan bakar, perawatan mesin, upah tenaga kerja, pajak, asuransi, dan sebagainya. Setiap jenis biaya ini harus diambil kedalam perhitungan karena semuanya akan mempengaruhi total BOP yang akan diperoleh.

2. Tentukan Periode Waktu yang Akan Digunakan

Kedua, Anda harus menentukan jangka waktu yang akan digunakan untuk menghitung BOP. Biasanya, jangka waktu yang dipilih akan tergantung pada tujuan penggunaan informasi. Misalnya, jika pabrik ingin mengetahui biaya overhead per produk, maka periode waktu yang dipilih adalah satu tahun. Namun, jika pabrik ingin mengetahui total biaya overhead pabrik untuk satu bulan, maka periode yang dipilih adalah satu bulan.

3. Tentukan Metode Perhitungan BOP yang Akan Digunakan

Ketiga, Anda harus memutuskan metode perhitungan yang akan digunakan untuk menghitung biaya overhead pabrik. Metode yang paling umum digunakan adalah metode biaya variabel dan metode biaya tetap. Metode biaya variabel berfokus pada biaya yang tergantung pada jumlah produksi. Metode biaya tetap berfokus pada biaya yang tidak tergantung pada jumlah produksi.

4. Kumpulkan Data yang Diperlukan

Keempat, Anda harus mengumpulkan data yang diperlukan untuk melakukan perhitungan. Data ini termasuk jumlah produksi, data biaya, data upah tenaga kerja, data bahan bakar, dan data listrik. Ini akan membantu pabrik membuat estimasi biaya overhead yang akurat.

5. Hitung Biaya Overhead Pabrik

Kelima, Anda harus menghitung biaya overhead pabrik. Ini dapat dilakukan dengan mengalikan jumlah produksi dengan biaya variabel yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit produk. Jika perusahaan menggunakan metode biaya tetap, maka biaya tetap harus ditambahkan ke biaya variabel. Hasil dari perhitungan ini merupakan estimasi biaya overhead pabrik yang akan diperoleh.

6. Hitung Biaya Overhead Unit Produk

Keenam, Anda harus menghitung biaya overhead unit produk. Ini akan membantu pabrik memonitor biaya produksi dan mengidentifikasi masalah biaya. Perhitungan ini dapat dilakukan dengan membagi total biaya overhead pabrik dengan jumlah unit produk yang diproduksi. Hasil dari perhitungan ini adalah biaya overhead unit produk.

7. Analisa Hasil Perhitungan

Ketujuh, Anda harus menganalisis hasil perhitungan biaya overhead pabrik. Ini akan membantu pabrik mengetahui apakah biaya overhead yang diperoleh sesuai dengan perkiraan atau tidak. Jika ada perbedaan, maka pabrik harus mengidentifikasi penyebabnya dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk mengurangi biaya.

8. Buat Laporan Biaya Overhead Pabrik

Kedelapan, Anda harus membuat laporan biaya overhead pabrik. Laporan ini akan berisi informasi tentang total biaya overhead pabrik, jumlah unit produk yang diproduksi, dan biaya overhead unit produk. Laporan ini akan membantu pabrik memonitor biaya produksi dan mengoptimalkan tingkat efisiensi.

Kesimpulan

Menghitung biaya overhead pabrik adalah tugas yang rumit dan tidak semua pabrik memiliki pengetahuan yang tepat tentang cara melakukannya. Namun, pengetahuan memadai tentang biaya overhead pabrik sangat penting karena dapat membantu pabrik memonitor dan mengontrol biaya dan mengidentifikasi masalah biaya lainnya. Oleh karena itu, penting bagi pabrik untuk memahami cara menghitung biaya overhead pabrik dan melakukan perhitungan dengan benar.