Tiger lama, atau yang juga dikenal sebagai Tiger Classic, adalah salah satu motor klasik paling populer di Indonesia. Ini sejak tahun 1960-an, ketika motor bensin pertama kali dibawa ke Indonesia oleh perusahaan sepeda motor Jepang, Honda. Sejak saat itu, banyak orang di Indonesia yang telah menggunakan motor ini untuk berbagai tujuan, termasuk sebagai kendaraan transportasi, alat angkut, dan bahkan sebagai sepeda balap. Karena karakteristiknya yang khas dan klasik, harga Tiger lama telah menjadi salah satu hal yang paling dicari oleh para pembeli.
Tidak seperti motor modern hari ini, Tiger lama dibuat dengan mesin bensin tradisional. Mesin ini menggunakan bahan bakar bensin campuran dengan minyak, yang membuatnya menjadi lebih hemat dibandingkan dengan mesin modern berbahan bakar bensin. Selain itu, motor ini juga menghasilkan suara yang khas dan menarik. Itu adalah alasan mengapa banyak orang masih menggunakannya hingga saat ini.
Karena itu, harga Tiger lama, terutama untuk yang berusia lebih dari 20 tahun, cukup mahal. Harga yang umumnya ditawarkan oleh penjual motor klasik tergantung pada berbagai faktor, seperti umur, kondisi, dan spesifikasi. Di pasar sekarang, harga Tiger lama berkisar antara Rp20.000.000 hingga Rp50.000.000.
Kendati demikian, harga bisa lebih tinggi atau lebih rendah, tergantung pada keadaan dan spesifikasi. Sebuah Tiger lama dari tahun 1960-an dengan mesin bensin tradisional dapat dihargai sekitar Rp30.000.000. Namun, harga yang sama dapat ditawarkan untuk Tiger lama dari tahun 1970-an dengan mesin berbahan bakar bensin.
Selain harga, ada beberapa hal lain yang harus dipikirkan ketika membeli Tiger lama. Seperti halnya motor lainnya, Tiger lama membutuhkan perawatan yang rutin agar tetap berfungsi dengan baik. Untuk memastikan bahwa motor bertahan lama, perlu untuk melakukan perawatan dan perbaikan reguler. Ini termasuk melakukan pembersihan, perawatan saluran bahan bakar, pemeriksaan berkala, dan lainnya.
Perbedaan Harga Tiger Lama dan Tiger Modern
Selain harga, ada perbedaan lain antara Tiger lama dan Tiger modern. Meskipun keduanya memiliki mesin bensin, Tiger lama lebih irit bahan bakar dibandingkan dengan Tiger modern. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa mesin Tiger lama didasarkan pada teknologi lama dan membutuhkan lebih sedikit bahan bakar untuk beroperasi. Tiger modern, di sisi lain, menggunakan teknologi modern dan membutuhkan banyak bahan bakar untuk beroperasi.
Selain itu, mesin Tiger lama juga lebih mudah untuk diperbaiki dan diperbarui. Mesin modern memiliki komponen yang lebih rumit, yang membutuhkan perawatan dan perbaikan khusus. Dengan Tiger lama, Anda cukup membeli suku cadang yang tersedia secara lokal, memperbaikinya sendiri, atau bahkan mengganti mesin jika diperlukan. Ini membuat Tiger lama lebih mudah diakses dan lebih murah.
Tiger Lama vs Tiger Modern: Mana yang Lebih Baik?
Ketika datang ke pilihan antara Tiger lama dan Tiger modern, tidak ada jawaban yang benar dan salah. Semuanya tergantung pada preferensi pribadi dan tujuan Anda. Jika Anda mencari sepeda motor yang hemat bahan bakar dan mudah diakses, Tiger lama adalah pilihan yang baik. Namun, jika Anda mencari sepeda motor yang lebih modern dan hemat energi, Tiger modern mungkin yang terbaik.
Selain itu, Anda juga harus mempertimbangkan harga. Meskipun harga Tiger lama cukup tinggi, harga Tiger modern biasanya jauh lebih mahal. Jadi, jika Anda memiliki anggaran terbatas, Tiger lama mungkin lebih cocok untuk Anda. Namun, jika Anda memiliki anggaran yang lebih fleksibel, Anda mungkin ingin mempertimbangkan kedua pilihan.
Kesimpulan
Harga Tiger lama cukup mahal karena usianya yang tua dan kualitasnya yang tinggi. Harga berkisar antara Rp20.000.000 hingga Rp50.000.000 dan bisa lebih tinggi atau lebih rendah tergantung pada berbagai faktor. Selain itu, Tiger lama lebih hemat bahan bakar dan mudah diakses dibandingkan dengan Tiger modern. Jadi, ketika memilih antara keduanya, Anda harus mempertimbangkan anggaran dan preferensi pribadi Anda.