Penggolongan Biaya Menurut Objek Pengeluaran

Biaya merupakan suatu hal yang penting dalam perusahaan. Biaya merupakan dana yang dikeluarkan untuk melakukan suatu kegiatan atau operasi. Perusahaan perlu mengelola biaya dengan baik agar tidak menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penggolongan biaya menurut objek pengeluaran.

Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah seiring dengan jumlah produksi atau kuantitas. Misalnya, gaji pegawai tetap, sewa tempat, dan listrik. Biaya variabel adalah biaya yang berubah sesuai dengan jumlah produksi atau kuantitas. Contohnya, bahan baku, upah buruh, dan biaya pengiriman.

Biaya tetap juga dapat dibagi ke dalam dua kategori, yaitu biaya periodik dan biaya non periodik. Biaya periodik adalah biaya yang dikeluarkan secara reguler atau setiap bulan. Misalnya, gaji pegawai, sewa tempat, dan asuransi. Biaya non periodik adalah biaya yang dikeluarkan secara tidak teratur. Contohnya, biaya reparasi mesin, biaya pemeliharaan, dan biaya pembelian peralatan.

Biaya variabel juga dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu biaya variabel langsung, biaya variabel tidak langsung, dan biaya variabel semi-langsung. Biaya variabel langsung adalah biaya yang ditujukan untuk produk yang dihasilkan. Contohnya, bahan baku, tenaga kerja, dan ongkos kirim. Biaya variabel tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat dikaitkan langsung dengan produk yang dihasilkan. Contohnya, biaya listrik, biaya perawatan, dan biaya pemeliharaan. Biaya variabel semi-langsung adalah biaya yang dapat dikaitkan dengan produk yang dihasilkan tetapi tidak langsung. Contohnya, biaya penyimpanan dan biaya pemasaran.

Selain itu, biaya juga dapat dibagi menjadi biaya produksi dan biaya non-produksi. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi. Contohnya, bahan baku, tenaga kerja, dan biaya pemeliharaan. Biaya non produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan lain selain proses produksi. Contohnya, biaya marketing, biaya administrasi, dan biaya penyimpanan.

Biaya juga dapat dibagi menjadi biaya langsung dan biaya tidak langsung. Biaya langsung adalah biaya yang dapat diatribusikan langsung kepada produk yang dihasilkan. Contohnya, bahan baku, tenaga kerja, dan biaya pengiriman. Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat diatribusikan langsung kepada produk yang dihasilkan. Contohnya, biaya listrik, biaya perawatan, dan biaya pemasaran.

Biaya juga dapat dibagi menjadi biaya variabel dan biaya tetap. Biaya variabel adalah biaya yang berubah sesuai dengan jumlah produksi atau kuantitas. Contohnya, bahan baku, upah buruh, dan biaya pengiriman. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah seiring dengan jumlah produksi atau kuantitas. Misalnya, gaji pegawai tetap, sewa tempat, dan listrik.

Biaya juga dapat dibagi menjadi biaya produksi dan biaya non produksi. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi. Contohnya, bahan baku, tenaga kerja, dan biaya pemeliharaan. Biaya non produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan lain selain proses produksi. Contohnya, biaya marketing, biaya administrasi, dan biaya penyimpanan.

Kesimpulan

Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran dapat dibagi menjadi biaya tetap, biaya variabel, biaya periodik, biaya non periodik, biaya variabel langsung, biaya variabel tidak langsung, biaya variabel semi-langsung, biaya produksi, biaya non-produksi, biaya langsung, dan biaya tidak langsung.

Perusahaan perlu mengelola biaya dengan baik agar tidak menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penggolongan biaya menurut objek pengeluaran.